Deforestasi dan Pengaruhnya terhadap Perubahan Iklim Global


Hutan Hilang, Iklim Berubah: Mengapa Kita Harus Peduli Deforestasi?


Hai, Sahabat Bumi!
Pernah dengar tentang deforestasi? Itu artinya penggundulan hutan, alias hutan yang hilang karena ditebang atau dialihfungsikan jadi lahan lain. Nah, ini bukan cuma masalah pohon hilang, tapi juga berpengaruh besar ke iklim dan kehidupan kita semua.

Apa Sih Dampaknya?
Indonesia punya hutan tropis yang luas banget, tapi sayangnya setiap tahun jutaan hektar hutan hilang. Menurut Jainuddin (2023), dari tahun 1985 sampai 2000, hutan Indonesia berkurang sekitar 1,6 sampai 2 juta hektar tiap tahun! Bayangkan, hutan yang dulunya hijau dan lebat kini berganti jadi sawah, perkebunan, atau jalan raya.

Karena hutan sangat penting untuk menyerap karbon dioksida, menurut Anggraini et al. (2021), jika pohon-pohon ditebang, karbon yang tersimpan di dalamnya akan dilepaskan ke udara. Hal ini mempercepat pemanasan global dan menyebabkan perubahan iklim seperti cuaca ekstrem, banjir, dan kekeringan yang makin sering terjadi.

Hutan Bukan Cuma Pohon
Menurut Jainuddin (2023), banyak binatang langka seperti orangutan dan harimau Sumatra terancam punah karena habitat mereka hilang akibat deforestasi. Selain itu, hilangnya hutan juga mengganggu siklus air sehingga meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor.

Ekonomi vs Lingkungan
Di sisi lain, menurut Gamatara & Kusumawardani (2024), industri perkebunan seperti kelapa sawit memang berkontribusi besar pada ekonomi dan membuka banyak lapangan kerja. Tapi, kerusakan hutan akibat deforestasi juga menyebabkan bencana alam yang berujung pada kerugian ekonomi yang besar. Contohnya, banjir di Kalimantan tahun 2020 yang merugikan lebih dari Rp1,5 triliun.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Beruntung, ada beberapa upaya untuk mengurangi deforestasi. Menurut Anggraini et al. (2021), program REDD+ yang sudah diterapkan di Indonesia sejak 2010 memberikan insentif untuk menjaga hutan tetap lestari. Teknologi satelit juga digunakan untuk memantau hutan secara real-time dan mencegah penebangan liar.

Selain itu, kita bisa mendukung produk ramah lingkungan, seperti minyak sawit bersertifikat RSPO yang diproduksi tanpa merusak hutan (Jainuddin, 2023).

Hutan itu seperti rumah kita bersama, bukan hanya untuk manusia tapi juga hewan dan tumbuhan. Kalau kita merusak hutan, kita sama saja merusak masa depan kita sendiri. Yuk, mulai sekarang jaga hutan dengan cara sederhana, seperti mengurangi sampah, menggunakan produk ramah lingkungan, dan ikut menyebarkan informasi tentang pentingnya hutan.

Karena menyelamatkan hutan berarti menyelamatkan bumi dan masa depan generasi kita.

"Menjaga hutan berarti menjaga masa depan. Hutan yang hilang, tak akan kembali tapi kesadaran kita hari ini bisa menyelamatkan esok.”







Postingan populer dari blog ini

About Aisyah

Hidup Lebih Nyata